Upacara Bendera Kemerdekaan Republik Indonesia Ke 76 Di Pondok Pesantren Modern Sahid
Merdeka…Merdeka…Merdeka…
Indonesia Tangguh Indonesia Tumbuh
Slogan kemerdekaan RI ke 76 yang merepresentasikan kondisi bangsa saat ini yang harus tetap tangguh dan terus tumbuh di tengah pandemi Covid-19 yang tak kunjung sembuh. Cobaan ini tentu belum seberapa, jika dibandingkan dengan perjuangan para pahlawan bangsa yang dengan segenap jiwa dan raganya memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia dari tangan penjajah demi satu tekad mewujudkan bangsa yang merdeka dan berdaulat di kancah dunia.
Pondok Pesantren Modern Sahid sebagai bagian kecil dari elemen bangsa, turut serta memperingati kemerdekaan dengan melaksanakan kegiatan upacara bendera peringatan hari kemerdekaan RI ke-76. Adapun upacara tersebut dilaksanakan di Lapangan Bugar Perkasa dihadiri seluruh pengurus Yayasan Wakaf Sahid Husnul Khatimah, jajaran manajemen PPMS, ustad/zah, murabbi/yah, karaywan dan para santri. Dalam upacara tersebut, Ibu Hj. Sri Bismatuti Handayani (Dewan Pembina YWSHK) bertindak selaku Pembina Upacara dan ananda Ibnu Tsaqif Ramadhani Kelas XII bertindak selaku Pemimpin Upacara. Dalam amanat pidatonya, beliau menyampaikan bahwa Sahid merupakan bagian dari sejarah bangsa yang pernah melahirkan sosok pahlawan perjuangan sebut saja KH. Abdul Hamid dan Kapten Dasuki Bakri. Yang kini kedua namanya diabadikan sebagai nama sebuah jalan yang menuju kawasan PP. Modern Sahid. Dalam amanatnya, beliau berpesan agar kita semua seluruh komponen Yayasan Wakaf Sahid Husnul Khotimah (YWSHK) dan unit-unit yang ada dibawah naunagannya untuk senantiasa bersama-sama “Satukan hati, satukan langkah dan satukan pikiran” menuju Sahid Education International Islamic Center (SIIEC) sebagaimana cita-cita pendiri YWSHK almarhum Bapak Prof. Dr. KPH. Sukamdani Sahid Gitosardjono.
Selesai upacara, dilanjutkan oleh pagelaran seni tari dan budaya nasional dari berbagai daerah di Indonesia yang ditampil dan dipergakan oleh para santri dari perwakilan santriwan-santriwati MTS, MA dan SMK. Beragam kebudayaan ditampilkan dalam sebuah kolosal pagelaran seni seperti Cimande, Tari Saman, Tari Tor-Tor, Tari Kecak, Tari Pendet, Tari Jaipong dll dengan kolaborasi apik dari para penari. Seketika, semua hanyut dalam euforia suka cita, gemuruh tepuk tangan saling bersautan dari segala penjuru.
Hal ini bertujuan untuk mengenalkan budaya-budaya daerah di Indonesia yang hampir mulai tidak dikenal oleh generasi sekarang mengingat modernisasi yang melanda pola gaya hidup di era revolusi industri 4.0.
Acara ditutup dengan parade barisan seluruh peserta upacara sebagai simbol kebersamaan dalam cinta dan gembira memyambut hari yang merdeka.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!