Mahfuzhat Anjuran Menuntut Ilmu
الحَثُّ عَلَى التَّعَلُّمِ (٢)
Anjuran dalam menuntut ilmu 2
مَنْ لَمْ يَذُقْ ذُلَّ التَّعَلُّمِ سَاعَةً # تَجَرَّعَ ذُلَّ الْجَهْلِ طُوْلَ حَيَاتـِهِ
Barangsiapa belum merasakan susahnya menuntut ilmu barang sejenak
Ia pasti akan merasakan rendahnya kebodohan seumur hidupnya
وَمَنْ فَاتَهُ التَّعْلِيْمُ وَقْتَ شَبَابِهِ # فَكَبِّرْ عَلَيْهِ أَرْبَعًا لِوَفَاتـِهِ
Barangsiapa yang lalai dari menuntut ilmu semasa mudanya
Maka bertakbirlah engkau atasnya sebanyak 4 kali akan wafatnya ia.
حَيَاةُ الْفَتَى وَاللهِ بِالْعِلْمِ وَالتُّقَى # إِذَا لَمْ يَكُوْنَا لَا اعْتِبَارَ لِذَاتـِهِ
Hidupnya seseorang itu –demi Allah- ditentukan oleh ilmu dan takwa
Jika keduanya sudah tak ada, maka tak ada lagi harga dirinya.
Syarah / Penjelasan dan Kesimpulan:
Mahfuzhat ini diambil dari syair / perkataan Imam Syafii rahimahullahu yang ada pada Diwan beliau. Imam Syafi’i menyebutkan bahwa orang yang semasa mudanya tak pernah merasakan pahit getirnya menuntut ilmu, akan merasakan susahnya menjadi orang bodoh seumur hidupnya. Orang seperti itu layak untuk ‘ditakbiri sebanyak 4 kali’.. Maksudnya ialah sebenarnya orang seperti itu tak ubahnya bagaikan orang yang telah mati; hidup raganya, namun tidak jiwanya.
Kemudian beliau juga mengatakan karena harkat dan martabat seorang manusia itu terletak pada ilmu dan takwanya, maka jika keduanya sudah tak ada lagi, habislah sudah yang bisa dibanggakan dari orang tersebut.
Catatan :
- Materi mahfuzhat ini biasanya diajarkan di beberapa pesantren modern seperti Pondok Modern Gontor dan cabang, termasuk di Pondok Pesantren Modern Sahid Pamijahan Bogor.
Mahfuzhat ini diambil dari perkataan-perkataan para sahabat, tabi’in, tabiu tabi’in dan ulama salaf as-sholih yang berisi kata-kata mutiara dan nasehat-nasehat bijak bagi kemaslahatan umat manusia.(Ujay-13)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!